landasan konseptual politik luar negeri indonesia adalah

Berikutini yang bukan termasuk 5 negara pertama yang mengakui kedaulatan Republik Indonesia adalah Mesir. Suriah. Lebanon. Arab Saudi. Pakistan. Di bawah ini yang bukan landasan hukum pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalahUUD NRI Tahun 1945 Politik luar negeri Indonesia dalam menjalin hubungan internasional yang b melakukan protes dan mewakili kebijakan politik pemerintah negaranya c. mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima d. mewakili negara pengirim di dalam negara penerima e. melindungi pribadi, harta benda Jawaban: a. 5. Landasan idiil dalam politik luar negeri Indonesia adalah. a. UUD b. Pancasila c. MPR d. GBHN e. Keppres a Menteri Luar Negeri. b. presiden. c. DPR. d. Departemen Luar Negeri. Seluruh permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggara politik dan hubungan luar negeri Indonesia berada di bawah naungan Departemen Luar Negeri. 4. Sifat politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif, bertujuan mengabdi kepada. Pragmatismecerdas inilah yang diajukan Mohammad Hatta untuk juga diterapkan oleh Indonesia dalam menghadapi situasi politik internasional.22 1.7 Kerangka Konseptual 1.7.1 Politik Luar Negeri Politik luar negeri pada dasarnya merupakan action theory, atau kebijaksanaan suatu negara yang ditujukan ke negara lain untuk mencapai suatu kepentingan secarakonseptual dipergunakan untuk menjelaskan perilaku politik luar negeri dari suatu negara (Sitepu, 2011: 163). Sedangkan Coulombis dan Wolfe membagi unsur-unsur kekuatan nasional dua kategori atau penggolongan: 1. Tangible elements (yang konkrit nyata wujudnya dan dapat diukur) a. Populasi (jumlah penduduk) b. Mann Mit Grill Sucht Frau Mit Kohle. Politik luar negeri Indonesia sangat diperlukan bagi kesejahteraan masyarakatnya, yang mana terdapat aturan sehingga tidak menyebabkan masalah yang lebih kompleks, sehingga setiap negara berhak menciptakan ketentuan politiknya sendiri. Pengertian Politik Luar NegeriTujuan Politik Luar NegeriLandasan Politik Luar NegeriLandasan Konseptual Politik Luar Negeri IndonesiaLandasan Konstitusional Politik Luar Negeri IndonesiaLandasan Operasional Politik Luar Negeri IndonesiaLandasan Idiil Politik Luar Negeri IndonesiaSejarah Politik Luar Negeri IndonesiaContoh Masalah yang Dihadapi Indonesia dengan Luar Negeri Apakah yang dimaksud dengan politik luar negeri? Politik luar negeri adalah sebuah peraturan suatu negara untuk mengatur hubungan dengan negara lain bertujuan untuk kepentingan nasional negara tersebut dalam lingkup dunia internasional. Biasanya tugas menciptakan kebijakan politik luar negeri adalah wewenang pemerintahan dan menteri luar negeri atau jabatan yang setara. Tujuan Politik Luar Negeri Tujuan politik luar negeri adalah mengabdi kepada tujuan nasional negara itu sendiri. Tujuan nasional bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat yang menyatakan ”… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial …” Menurut Drs. Moh. Hatta, politik luar-negeri Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut Artikel Terkait sebagai pertahanan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara;mendapatkan barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar kemakmuran rakyat;meningkatkan perdamaian internasional;meningkatkan persaudaraan dengan semua bangsa. Landasan Politik Luar Negeri Apakah kalian tahu jika politik luar negeri Indonesia menganut sistem politik bebas dan aktif yang diabdikan untuk kepentingan nasional? Lantas, apa ya yang dimaksud dengan sistem politik luar negeri bebas dan aktif itu? Bebas memiliki arti bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan yang ingin berseteru dan tidak sesuai dengan luhur bangsa. Aktif memiliki arti Indonesia tidak tinggal diam saja tetapi aktif berperan dalam hubungan internasional dalam rangka mewujudkan ketertiban dunia. Politik luar-negeri Indonesia bebas aktif diabdikan untuk kepentingan nasional Indonesia yang berarti bahwa bangsa Indonesia melakukan politik jenis ini untuk tercapainya cita-cita nasional Indonesia. Landasan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut. Pembukaan UUD 1945 Alinea IV tentang Tujuan Negara 1 Melindungi Segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia 2 Memajukan kesejahteraan umum 3 Mencerdaskan kehidupan bangsa 4 Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial Pembukaan UUD 1945 Alinea IV tentang Dasar Negara Pancasila Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Sila kedua dari Pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab “. Salah satu norma dari sila tersebut adalah bangsa indonesia merasa sebagai bagian dari umat manusia atau bangsa lain didunia, sehingga perlu saling menghormati dan bekerja sama. Untuk memenuhi hal itu maka dilakukan politik luar negeri UUD 1945 Pasal 11 ayat 1, 2, dan 3 pasal 11 ayat 1, 2, dan 3 berbunyi sebagai berikut 1 Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. 2 Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. 3 Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang. 4. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang hubungan luar negeri. 5. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Baca juga Pengetahuan Dasar Geografi Landasan Konseptual Politik Luar Negeri Indonesia Landasan konseptual politik luar negeri indonesia adalah landasan yang mengatur perumusan politik-luar negeri Indonesia. Pengertian politik-luar negeri Indonesia berdasarkan konseptual dapat ditemui dalam pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri. Di sana dijelaskan bahwa “Kebijakan, sikap, serta langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil saat melakukan hubungan terhadap negara lain, organisasi internasional lainnya saat menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional yang ada”. Landasan Konstitusional Politik Luar Negeri Indonesia Landasan Konstitusional adalah landasan yang terbentuk dari kebijakan-kebijakan yang telah diatur oleh UUD 1945 Pembukaan konstitusi 1945 yang menyatakan bahwa ”Sebenarnya kemerdekaan itu adalah sebuah hak bagi semua bangsa-bangsa karena itu penjajahan yang terjadi harus pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa semua akan ikut serta dalam mewujudkan semua impian atas seluruh dasar di Pasal UUD 1945 adalah Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan bentuk perjanjian dengan negara lain. Landasan Operasional Politik Luar Negeri Indonesia Landasan operasional adalah wujud kebijakan dari luar negeri Indonesia yang memiliki basis operasional dengan berbagai landasan pada kebijakan, dengan aturan yang dibuat terhadap institusi yang berkaitan. Landasan Idiil Politik Luar Negeri Indonesia landasan Idiil adalah dasar dari bentuk ideologi negara Indonesia dengan berlandaskan pancasila, dalam membentuk kebijakan dari luar negeri dengan melalui lima prinsip pancasila yaitu 1. Berdasarkan Prinsip “Ketuhanan” sebagai makhluk tuhan yang berpegang teguh dengan percaya dan yakin terhadap ajaran Tuhan. Berdasarkan prinsip ketuhanan dari pancasila negara Indonesia menjalankan pemerintahan dan kehidupan bernegara. 2. Berdasarkan Prinsip “Kemanusiaan” Sebagai bentuk penolakan terhadap penindasan yang ada, karena dengan prinsip kemanusiaan menunjukan manusia sama dalam derajatnya. Tidak membedakan status sosial, jabatan dan semua unsur yang membedakan derajat setiap manusia. 3. Berdasarkan Prinsip “Demokrasi” Bentuk upaya mempertahankan persatuan perdamaian dan keselarasan masyarakat, serta membangun pertahanan kesatuan dalam berkehidupan yang satu yaitu bangsa Indonesia 4. Berdasarkan Prinsip Keadilan” Bentuk kebijakan dan konsultasi masyarakat yang mampu memecahkan masalah dan mampu menghadapi masa depan secara bersama-sama dengan bekerja sama, saling membantu, bermusyawarah dalam memecahkan masalah yang ada. Sejarah Politik Luar Negeri Indonesia Pada saat Indonesia Merdeka, dunia saat itu sedang dikuasai oleh dua negara yaitu Amerika Serikat Dengan kelompok yang disebut Blok Barat dan Uni Soviet Rusia dengan kelompoknya yang disebut Blok Timur. Negara Indonesia saat itu tidak lepas dari pengaruh kedua blok tersebut. Pada tanggal 2 September 1948, Wakil Presiden Mohammad Hatta memberikan keterangan mengenai politik-luar negeri Indonesia di hadapan anggota Badan KNIP yang diketuai oleh Kasman Singodimejo. Mohammad Hatta waktu itu mengajukan pertanyaan pada anggota komite, sebagai berikut. “Mestikah bangsa Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara harus memilih antara pro Amerika dan pro Rusia? Apakah tidak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar tujuan dan cita cita kita?” Dari pertanyaan tersebut Mohammad Hatta menjawab seorang sendiri dengan keterangan sebagai berikut. “Pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus kita ambil ialah supaya jangan menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, melainkan kita harus tetap menjadi subjek yang berhak menentukan sikap kita sendiri yaitu Indonesia merdeka seluruhnya.” Contoh Masalah yang Dihadapi Indonesia dengan Luar Negeri Munculnya blok-blok kekuatan ekonomi dunia yang tidak hanya Amerika yaitu Eropa Barat, Jepang, Korea, serta penentuan garis batas antara Indonesia dengan negara tetanggaKejahatan-kejahatan internasional atau transnasional seperti terorisme, pencucian uang, illegal logging, dan masalah yang dihadapi WNI di luar negeri seperti Tenaga Kerja Wanita TKW, TKI di luar negeri, pelanggaran hukum di luar negeri, dan kelengkapan dokumen warga negara Indonesia di luar negeri. Sekian materi politik luar negeri Indonesia dari Studio Literasi. Semoga bermanfaat, ya. Kalau ada pertanyaan, langsung saja tulis di kolom komentar. Cheers! Ilustrasi oleh Landasan konseptual politik luar negeri indonesia adalah Pasal 1 ayat 2, Undang-Undang Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menjelaskan bahwa politik luar negeri Indonesia. Perjuangan menjadikan Indonesia merdeka memang tidaklah mudah, namun berkat kegigihan para pahlawan Indonesia berhasil memerdekakan diri dari penjajahan oleh Jepang dan Belanda. Pada 17 Agustus 1945 Indonesia berhasil merdeka dan momentum tersebut dinamakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Proses kemerdekaan tersebut didukung oleh pengakuan secara de facto dan de jure oleh beberapa negara lain. Adanya pengakuan dari negara lain tersebut berarti Indonesia sudah berhasil menjadi negara yang berdaulat dan mampu menjalankan komunikasi antar bangsa lainya. Dalam kaitanya berhubungan dengan negara Indonesia mengambil beberapa kebijakan dan keputusan yang mengatur kegiatan ini antara lain politik luar negeri bebas aktif. Alasan Munculnya Politik Bebas Aktif Politik Bebas Aktif mulai muncul sejak munculnya dua blok besar, yaitu blok barat dan blok timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika dengan ide demokrasi dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet dengan ide komunis. Beberapa negara yang memiliki kerjasama baik dengan Amerika atau Rusia mulai memilih blok. Sedangkan Indonesia sendiri memilih tidak condong baik ke blok barat maupun blok timur. Bersama dengan negara lain yang baru saja terbebas dari penjajahan, Indonesia bergabung dan ikut andil dalam GNB Gerakan Non – Blok dan ASEAN, serta perjanjian wilayah anti nuklir. Isi landasan Konseptual Politik Luar Negeri Indonesia Nah peraturan politik bebas aktif tersebut berkembang dan disusun sehingga munculah landasan konseptual politik luar negeri Indonesia yang berisi Landasan Konseptual yang mengatur perumusan politik luar negeri Indonesia adalah Pasal 1 ayat 2, Undang-Undang Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menjelaskan bahwa politik luar negeri Indonesia adalah “Kebijakan, sikap, dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional”. Kebijakan yang diatur dalam UU 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri diantaranya adalah Penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri, termasuk sarana dan mekanisme pelaksanaannya, koordinasi di pusat dan perwakilan, wewenang dan pelimpahan wewenang dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri. Ketentuan-ketentuan yang bersifat pokok mengenai pembuatan dan pengesahan perjanjian internasional, yang pengaturannya secara lebih rinci, termasuk kriteria perjanjian internasional yang pengesahannya memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, ditetapkan dengan undang-undang tersendiri. Perlindungan kepada warga negara Indonesia, termasuk pemberian bantuan dan penyuluhan hukum, serta pelayanan konsuler. Aparatur hubungan luar negeri. Undang-Undang Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri disahkan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie pada tanggal 14 September 1999 di Jakarta. UU 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri diundangkan Menteri Sekretaris Negara Muladi pada tanggal 14 September 1999 di Jakarta. Undang-undang Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri diundangkan dan ditempatkan pada Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156. Penjelasan Atas UU 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri ditempatkan pada Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882. Referensi - Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif selama ini dijalankan dengan berasaskan pada 3 landasan. Adapun 3 landasan politik luar negeri Indonesia itu meliputi, landasaan idiil atau ideal, landasan konstitusional, dan landasan operasional. Lantas, apa yang dimaksud landasan idiil, konstitusional, dan operasional politik luar negeri Indonesia yang menganut prinsip bebas aktif? Seperti negara-negara lain yang sama-sama berdaulat, Republik Indonesia pun menjalin kerja sama internasional. Hal ini membuat Indonesia turut terlibat dalam pergaulan dunia. Agar kerja sama internasional membuahkan hasil positif bagi kepentingan nasional, Indonesia perlu menyusun strategi politik luar negeri yang tepat. Mengutip modul Sejarah 2020 terbitan Kemdikbud, dasar pertimbangan dan alasan suatu negara menentukan negara lain menjadi negara sahabat yaitu mengenai aspek politik luar negeri yang ditetapkan pemerintah masing-masing. Politik luar negeri merupakan arah kebijakan suatu negara dalam mengatur hubungan dengan negara-negara lain. Kebijakan politik ini bagian dari kebijakan nasional, tetapi lingkupnya dunia internasional. Meski begitu, kebijakan politik luar negeri diterapkan demi kepentingan nasional. Indonesia menjalankan politik luar negeri tersebut atas dasar prinsip bebas aktif dan berfondasikan pada 3 landasan idiil, konstitusional, dan operasional.Baca juga Sejarah Politik Etis Tujuan, Tokoh, Isi, & Dampak Balas Budi Pengertian Sistem Politik Menurut Para Ahli & Ciri-ciri Umumnya Apa Itu Politik Luar Negeri Bebas Aktif? Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI telah menetapkan bahwa politik luar negeri yang dijalankan sejak era pascakemerdekaan sampai sekarang menganut prinsip bebas-aktif. Bebas bermakna bebas memilih atau menentukan negara yang menjadi sahabat Indonesia tanpa terikat pada satu ideologi atau blok tertentu. Adapun makna aktif adalah ikut ambil bagian dalam mengembangkan persahabatan dan kerja sama internasional. Pencetus politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia adalah Mohammad Hatta. Wakil Presiden Indonesia pertama itu mengemukakan konsep "bebas aktif" saat menyampaikan pidato berjudul "Mendayung di antara Dua Karang" pada 2 September 1948. Pidato disampaikan di depan sidang Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat BP-KNIP. Menurut Hatta, penentuan kebijakan politik luar negeri Indonesia perlu ditetapkan agar Indonesia tidak menjadi objek dalam pertarungan politik internasional. Indonesia harus tetap menjadi subjek di dunia internasional yang memiliki hak dalam menentukan sikap sendiri sebagai negara yang merdeka politik luar negeri Indonesia yang "bebas aktif" juga diterangkan dalam Bagian Penjelasan UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri PDF, tepatnya penjelasan untuk pasal 3, yakni sebagai berikut "Yang dimaksud dengan "bebas aktif" adalah politik luar negeri yang pada hakikatnya bukan merupakan politik netral, melainkan politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri secara a priori pada satu kekuatan dunia serta secara aktif memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik, sengketa dan permasalahan dunia lainnya, demi terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.""Yang dimaksud dengan diabdikan untuk "kepentingan nasional" adalah politik luar negeri yang dilakukan guna mendukung terwujudnya tujuan nasional sebagaimana tersebut di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945." Mengutip modul PPKn Kelas XI terbitan Kemdikbud, Indonesia memiliki corak politik luar negeri yang khas. Hal ini terlihat pada pembukaan UUD 1945. Dalam potongan teksnya disebutkan, “...ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”Apa Saja Landasan Politik Luar Negeri Indonesia? Politik luar negeri memerlukan landasan demi menopang kebijakannya. Untuk NKRI, kebijakan politik luar negeri dilandasi dengan landasan idiil, landasan konstitusional, dan landasan operasional. Apa yang dimaksud dengan 3 landasan politik luar negeri Indonesia itu?Jawabannya bisa ditemukan dalam Bagian Penjelasan UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri PDF, khususnya terkait pasal 2, yakni sebagai Landasan Idiil Landasan idiil Politik Luar Negeri Indonesia adalah Pancasila. Dengan demikian kebijakan politik luar negeri Indonesia harus dijiwai Pancasilan dan mencerminkan ideologi bangsa tersebut. Pancasila telah menjadi dasar negara yang merupakan pedoman hidup bangsa dan sumber hukum di Indonesia. Selain itu, Pancasila merupakan pedoman dasar untuk menjalani kehidupan berbangsa, bernegara, sekaligus bermasyarakat. Karena itu, kebijakan politik luar negeri RI pun harus dilandasi Pancasila. Infografik SC Politik Luar Negeri Indonesia. Landasan KonstitusionalLandasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini termaktub pula di alinea 4 Pembukaan UUD 1945 yang memuat tujuan utama kemerdekaan Indonesia, yakni"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. [....]."3. Landasan OperasionalLandasan operasional politik luar negeri Indonesia sebenarnya dinamis karena mengikuti perkembangan zaman, dan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing pemerintahan pada Bagian Penjelasan UU Nomor 37 Tahun 1999, landasan operasional politik luar negeri Indonesia adalah Garis-garis Besar Haluan Negara GBHN, yang menegaskan dasar, sifat, dan pedoman perjuangan mencapai tujuan nasional bangsa buku Sejarah Indonesia Kelas XII 2018208-2019 terbitan Kemdikbud, landasan operasional politik luar negeri Republik Indonesia terus berkembang dari masa ke masa, yang bisa dibagi dalam 3 zaman, yakni era Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Pada masa periode Reformasi, yang dimulai dari masa pemerintahan Presiden Habibie, substansi landasan operasional politik luar negeri Indonesia dapat dilihat di Ketetapan TAP MPR RI No. IV/MPR/1999 tentang GBHN. Di antara isi TAP MPR itu termasuk sasaran-sasaran yang harus dicapai dalam pelaksanaan politik dan hubungan luar negeri Indonesia, yaitu menegaskan kembali pelaksanaan politik bebas dan aktif menuju pencapaian tujuan nasional; ikut serta di dalam perjanjian internasional dan peningkatan kerja sama untuk kepentingan rakyat Indonesia; memperbaiki performa, penampilan diplomat Indonesia dalam rangka suksesnya pelaksanaan diplomasi pro-aktif di semua bidang; meningkatkan kualitas diplomasi dalam rangka mencapai pemulihan ekonomi yang cepat melalui intensifikasi kerja sama regional dan internasional; mengintensifkan kesiapan Indonesia memasuki era perdagangan bebas; memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-negara tetangga; mengintensifkan kerja sama dengan negara-negara tetangga dalam kerangka ASEAN dengan tujuan memelihara stabilitas dan kemakmuran di wilayah Asia Tenggara. - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Addi M Idhom Kapanlagi Plus - Sebagai negara berdaulat, Indonesia juga terlibat 1. dalam pergaulan dunia. Indonesia menjalin hubungan kerja sama dengan negara-negara di dunia. Dalam hal ini, Indonesia tengah menjalankan kehidupan politik luar negeri. Sama halnya urusan dalam negeri, landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang menjalankan kebijakan politik luar negeri, Indonesia dikenal mempunyai strategi bebas-aktif. Dengan politik luar negeri bebas-aktif, Indonesia berdiri sendiri sebagai negara berdaulat, tidak memihak kekuatan atau poros tertentu. Terlebih, poros kekuatan yang bertentangan dengan identitas dan prinsip bangsa Indonesia. Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Dasar. Artinya, setiap kegiatan yang berkaitan dengan politik luar negeri akan dilakukan secara teliti dan tidak menyimpang dari amanat Undang-Undang Dasar. Selain itu, Indonesia juga tetap berusaha menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang menjunjung nilai-nilai konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Dasar, bagaimana penjelasan lebih mendalamnya? Simak ulasannya dilansir dari berikut ini. 1. Mengenal Esensi Hubungan Internasional credit freepik Politik luar negeri suatu negara akan berkaitan erat dengan kegiatan hubungan internasional. Sehingga, untuk memahami landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Dasar, kita juga perlu tahu esensi dari hubungan internasional. Secara umum, dalam hubungan internasional dikenal adanya tiga poin yang menjadi esensi mendasar. Ketiga poin mendasar hubungan internasional antara lain actors negara dan non-negara, interest kepentingan, dan power kekuatan. Ketiga poin tersebut saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Pasalnya, dengan ketiganya interaksi dalam hubungan internasional bisa terjalin. Di samping itu, adanya ketiga poin penting tersebut juga akan mempermudah proses penyatuan tujuan dari negara-negara yang bekerja sama. Sebaliknya, hilangnya salah satu aspek dapat mengganggu proses interaksi dan penyatuan tujuan. Hal ini membuat, kepentingan dan tujuan negara-negara tidak akan mencapai titik temu. 2. Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Hubungan Internasional Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Dasar. Selain itu, seperti yang disampaikan sebelumnya dalam menjalankan politik luar negeri Indonesia menerapkan strategi bebas aktif. Strategi ini ternyata juga bisa disesuaikan dengan ketiga esensi hubungan internasional. Penggabungan kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas-aktif dan tiga esensi hubungan internasional akan membentuk suatu identitas dalam kegiatan hubungan internasional. Malahan, hal ini membuat Indonesia mempunyai peran yang berbeda dengan negara lainnya. Dengan strategi bebas aktif, Indonesia akan menjadi negara yang mandiri dan terbebas dari ketergantungan terhadap negara lain. Di samping itu, Indonesia juga menjadi negara yang lebih luwes atau fleksibel untuk menjalin hubungan dengan berbagai negara, serta dalam mengimplementasikan tiga unsur dalam hubungan internasional. 3. Tujuan Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia credit freepik Dalam menjalankan politik luar negeri, Indonesia selalu berpegang pada dasar hukum negara. Itulah mengapa, landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah UUD 1945. Secara tidak langsung, hal ini juga turut mempengaruhi tujuan dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Pasalnya, undang-undang sebagai dasar negara disusun dengan memuat aspirasi di masa lalu dan masa depan. Tujuan kebijakan politik luar negeri Indonesia disusun secara konkret berdasarkan formula yang dirancang sesuai dengan kepentingan nasional, tapi tetap memperhatikan situasi dunia. Dengan begitu, Indonesia lebih mudah untuk memproyeksikan kekuatan dalam menjangkau tujuan tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut, kekuatan nasional menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Adapun kekuatan-kekuatan yang dimaksud meliputi kekuatan militer, politik, letak kondisi geografis, jumlah dan kualitas penduduk, ekonomi dan sumber daya negara, serta ideologi negara. Kekuatan-kekuatan tersebut bisa menjadi alat bagi Indonesia dalam mencapai tujuan politik luar negeri. 4. Landasan Konstitusional Politik Luar Negeri Indonesia adalah UUD 1945 credit freepik Pada kegiatan hubungan internasional, Indonesia sebagai negara berkedudukan sebagai actor atau pelaku. Dengan perannya yang memegang prinsip bebas aktif, Indonesia menjadi actor yang mempunyai kekuatan dalam hubungan internasional. Berdasarkan strateginya tersebut, Indonesia menjadi negara yang berdaulat penuh di kancah pergaulan internasional. Indonesia berhak untuk menentukan jalan hidupnya, dengan negara mana akan menjalin kerja sama. Namun, dalam pelaksanaannya, Indonesia tetap berpegang pada dasar negara Undang-Undang Dasar dan Pancasila. Itulah sebabnya, landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Dasar. Dengan berpegang pada Undang-Undang, Indonesia menjalankan politik luar negeri dengan strategi bebas-aktif yang tetap bertumpu pada ideologi Pancasila. Artinya, nilai-nilai pancasila juga menjadi pegangan dan identitas Indonesia dalam menjalin hubungan internasional dengan negara-negara lain di dunia. Selain itu, landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Dasar juga tercermin dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. Hal tersebut tertuang dalam beberapa poin di bawah ini 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah. 2. Memajukan kesejahteraan umum. 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Itulah ulasan mengenai landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Dasar. Semoga bermanfaat dan bisa menambah Artikel Menarik Lainnya 8 Manfaat Surat Yasin Bila Dibaca Secara Rutin, Baik untuk Kehidupan Dunia - Akhirat Jenis Kucing Peliharaan Nabi Muhammad SAW Beserta Keistimewaannya 7 Jenis Jeruk Paling Populer Beserta Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh 8 Jenis Hamster Paling Menggemaskan Cocok Jadi Hewan Peliharaan, Ketahui Cara Merawatnya Manfaat Surat Al Waqiah yang Luar Biasa Bila Dibaca Secara Rutin Sebelum membahas detail tentang landasan politik luar negeri Indonesia, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu beberapa hal terkait dengan politik dan politik luar negeri itu sendiri. Para ahli mempunyai efinisi yang berbeda-beda tentang poltik. Namun di sini akan dikemukakan beberapa pengertian politik dari para ahli dan dari segi bahasa yang dapat mewakili definisi politik secara keseluruhan dan kita jadikan rujukan untuk memahami pembahasan selanjutnya, yaituPengertian secara bahasa atau etimologi. Secara bahasa politik berasal dari Bahasa Yunani, politica, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan negara Politik menurut Aristoteles adalah usaha warga negara untuk mencapai tujuan yang dikehendaki bersama. Tujuan tersebut merupakan tujuan untuk kebaikan bersama. Politik menurut Budiharjo, yaitu berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menentukan tujuan bersama dan pelaksanaannya agar tujuan bersama dapat Politik Luar NegeriPolitik menurut Robert adalah suatu cara atau seni yang dilakukan untuk memerintah kelompok manusia tertentu agar tujuan yang diinginkan tercapai. Pengertian politik secara umum. Berdasarkan pengertian poltik secara bahasa dan ciri-ciri sistem politik, maka dapat disimpulkan bahwa politik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan menentukan tujuan bersama, kegiatan yang melaksanakan tujuan yang disepakati, dan kekuasaan yang mengatur agar tujuan negara berarti merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan menentukan tujuan bersama, melaksanakan tujuan, dan kekuasaan yang mengatur kebijakan dan landasan negara agar tercapainya tujuan nasional. Politik suatu negara dibagi menjadi dua bagian, yaitu politik luar negeri dan poltik dalam negeri. Sesuai judul artikel ini, maka kita akan membahas politik luar memahami pengertian politik, selanjutnya kita akan membahs pengertian politik luar negeri. Beberapa pengertian politik luar negeri yang dapat dijadikan acuan, yaituMenurut Buku “Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia” Yang terbit antara tahun 1984 – 1988, politik luar negeri adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah suatu negara dalam berhubungan dengan negara-negara lain secara internasional untuk mencapai tujuan nasional negara tersebut. Kebijakan-kebijakan atau politik luar negeri tersebut meliputi landasan, prinsip, perangkat, nilai, sikap, sampai taktik atau strategi yang harus dilakukan dalam berhubungan dengan negara lain. Dengan demikian dalam hubungan internasionalnya, negara tidak dapat dipengaruhi oleh kekuasaan negara lain dalam bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Karena apabila ini terjadi, tujuan dari politik luar negeri yang berdasarkan kepentingan nasional tidak akan HudsonPolitik luar negeri didefinisikan sebagai bagian dari kebijakan hubungan internasional yang menjadi panduan bagi negara untuk melakukan hubungan dengan negara lain. Baik itu hubungan yang baik dan bersahabat, maupun hubungan yang saling bertentangan atau bermusuhan. baca jugaPolitik Luar Negeri IndonesiaMenurut Plano dan OltonPolitik luar negeri adalah semua taktik, strategi, dan rencana tindakan yang dibuat oleh lembaga-lembaga kekuasaan negara dalam berhubungan dengan negara lain untuk mencapai tujuan nasional negara. Taktik dan strategi tersebut biasanya unik, setiap negara mempunyai cara yang berbeda dengan negara politik luar negeri tiap negara unik karena merupakan aspirasi suatu negara yang harus dipertahankan dan diperjuangkan oleh pemerintahan negara di dunia internasional. Tujuan nasional yang ingin dicapai tiap negara dalam berhubungan dengan negara lain juga berbeda sesuai kesepakatan para pendiri negara tersebut yang tertuang dalam konstutusinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi politik luar negeri suatu negara adalahFaktor Dalam NegeriFaktor dalam negeri yang mempengaruhi kebijakan poltik luar negeri suatu negara meliputi sistem pemerintahan, kondisi geografis suatu negara, ideplogi bangsa konstitusi, kepentingan negara, dan tujuan nasional negara. Selain itu, partai politik, sistem pemerintahan yang berlangsung, dan pemimpin pemerintahan yang berkuasa juga berpengaruh kepada kebijakan politik luar negeri. Umumnya setiap pergantian pemerintahan, akan terjadi perbedaan kebijakan dan cara tetapi tetap berpedoman pada landasan dan prinsip politik luar negeri yang Luar NegeriFaktor luar negeri yang mempengaruhi kebijakan politik luar negeri suatu negara adalah globalisasi dan kebijakan / sistem poltik di berbagai negara di dunia. Globalisasi yang berpengaruh dengan politik luar negeri adalah komunikasi dan transportasi yang semakin cepat. Hal ini membuat tiap negara harus membuat strategi politik yang selalu siap dengan perubahan yang sangat cepat. Sementara sistem poltik negera lain dan kebijakannya terhadap negara tersebut, akan mempengaruhi sikap yang akan diambil, apakah akan menjalin hubungan baik atau Dalam Politik Luar Negeri IndonesiaIndonesia mempunyai sejarah politik dalam negeri yang panjang sejak zaman kolonial, merdeka, sistem pemerintahan orde lama, sistem pemerintahan orde baru, sampai masa reformasi saat ini. Meskipun baru tujuh kali pergantian pimpinan pemerintahan Presiden, tapi dinamika yang terjadi sangat besar. Hal ini berpengaruh pada politik luar negeri Indonesia. baca juga Peran Indonesia di Dunia InternasionalSecara garis besar, dengan berbagai dinamika politik dalam negeri yang terjadi, ada 3 landasan politik luar negeri Indonesia dan 4 prinsip yang tetap harus terus dipegang. Landasan dalam politik luar negeri Indonesia yang digunakan, yaitu 1. Landasan IdiilDasar negara Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat diutamakan. Begitu pula pelaksanaan politik luar negerinya, Indonesia mempunyai landasan idiil Panasila yang otomatis pedomannya kelima sila Pancasila. Penjabaran kelima sila Pancasila sebagai landasan dalam politik luar negeri Indonesia, yaitu Sila PertamaKetuhanan yang Maha Esa. Artinya bahwa bangsa Indonesia memandang manusia sebagai makhluk yang sama sebagai ciptaan tuhan tanpa membedakan ras, suku, dan agama. Oleh karena itu bangsa Indonesia mengakui bahwa semua manusia dan semua bangsa sama derajanyat. Tidak ada negara yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada bangsa Indonesia. baca juga Fungsi GBHNSila KeduaKemanusiaan yang Adil dan Beradab. Setelah mengakui bahwa semua menusia adalah sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan, selanjutnya bangsa Indonesia juga mengakui bahwa manusia / bangsa lain mempunyai martabat yang sama. Dengan demikian, politik luar negeri Indonesia menghindari penindasan terhadap negara lain dan menolak negara lain yang akan menindas / menjajah bangsa KetigaPersatuan Indonesia. Politik luar negeri Indonesia menempatkan persatuan kesatuan di atas segalanya. Artinya, segala bentuk kebijakannya akan lebih mementingkan kepentingan negara, di atas kepentingan golongan / kelompok / pribadi dan kepentingan negara lain. baca juga Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUDSila KeempatKerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan. Berdasarkan hal ini, segala kebijakan poltik luar negeri Indonessia dihasilkan dari musyawarah lembaga-lembaga yang terkait atas aspirasi rakyat Indonesia. Begitu pula apabila terjadi permasalahan terkait politik luar negeri Indonesia, baik itu masalah dengan negara lain atau masalah dalm negeri Indonesia, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah. Prinsip dasar prinsip-prinsip dasar demokrasi Pancasila dijunjung tinggi di KelimaKeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini menyatakan bahwa, landasan politik luar negeri Indonesia adalah keadilan yang menyeluruh dan tidak mementingkan satu pihak negara yang berhubungan. Hasilnya, pembangunan yang dicapai termasuk kebijakan politik luar negeri dapat dinikmati seluruh rakyat Indonesia. baca juga Fungsi BI Menurut UUD 19452. Landasan KonstusionalLandasan konstitusional poltik luar negeri Indonesia adalah UUD 1945. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum tertinggi yang ada di Inodesia memuat jelas bagaimana politik luar negeri Indonesia seharusnya diatur. Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 yang dijadikan landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia, yaitu Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 1“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan” dan pembukaan UUD 1945 alinea 4, “…. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial..”. Berdasarkan kedua pernyataan di atas, politik luar negeri Indonesia haruslah poltik yang bertujuan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia dan tidak mendukung penindasan terhadap negara 1945 Pasal 11 Ayat 1“Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perjanjian, dan perdamaian dengan negara lain”. Presiden sebagai kepala pemerintahan berhak menentukan kebijakan politik luar negeri Indonesia dengan tetap berpegang pada tujuan negara dan landasan hukum yang ada. Kebijakan Presiden tersebut harus disetujui oleh DPR yang mewakili aspirasi rakyat 1945 Pasal 13 Ayat 1“Presiden mengangkat duta dan konsul”, ayat 2 “Dalam hal mengangkat duta, Presiden mempertimbangkan DPR”,dan ayat 3” Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan mempertimbangkan DPR”. Duta adalah seorang pejabat diplomatik yang dikirimkan pemerintahan suatu negara ke negara lain atau badan Internasional untuk mewakili negaranya, mengerjakan segala sesuatu yang terkait dengan hubungan negara yang diwakilinya dengan negara atau badan internasional tersebut. Negara atau badan internasional yang dikirimkan duta adalah negara atau badan internasional yang mempunyai hubungan kerjasama diplomatik dengan negara adalah seorang pejabat diplomatik yang dikirimkan pemerintahan suatu negara ke negara lain untuk mewakili negaranya. Tugas konsul hampir sama dengan seorang duta, namun negara yang dikirimkan konsul adalah negara yang belum punya hubungan diplomatik atau kerjasama dengan pengirimnya. Duta dan konsul ini diangkat oleh Presiden sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di luar negeri dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Biasanya kantor duta dan konsul menjadi satu alamat dengan tempat tinggalnya. Jabatan ini juga setingkat dengan menteri di tingkat Pemerintahan Dalam Negeri Landasan OperasionalSelain landasan idiil dan landasan konstitusional, politik luar negeri Indonesia juga mempunyai landasan operasonal. Landasan ini merincikan secara jelas dan lengkap semua kebijakan politik luar negeri, aturannya, dan lembaga-lembaga yang terkait. Landasan operasional politik luar negeri Indonesia saat ini adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1990 Tentang Hubungan Luar Negeri. Undang-Undang ini berisi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kebijakan hubungan luar negeri, politik luar negeri, dan perjanjian internasional Indonesia. baca juga Pemerintahan Orde BaruUndang-Undang No 24 Tahun 200 Tentang Perjanjian Internasional. Undang undang ini membahas tentang perjanjian internasional secara detil. Bahasannya mencakup definisi, pengesahan, penerimaan dan penyetujuan, surat kepercayaan, persyaratan, pernyataan, organisasi internasional, dan status perjanjian kerjasama apabila terjadi pergantian kepala negara suksesi negara. Dalam UU ini juga menjelaskan penujukkan menteri yang mengurus urusan luar negeri dan hubungan luar Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Di dalam ini tertulis dengan rinci definisi perencanaan, pembangunan, sistem perencanaan pembangunan, dan semua rencana langkah-langkah pembangunan nasional Indonesia. Atas dasar landasan operasional UU ini, maka kebijakan politik luar negeri Indonesia dibuat. baca juga Fungsi APBNUndang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tentang Rencana Kerja Pemerintah, dan Peraturan Presiden No 5 Tahun 2010 Tentang Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Semua UU, PP, dan Perpres ini sama dengan landasan operasional sebelumnya, menjadi landasan membuat kebijakan poltik luar negeri Indonesia. Dengan demikian, kebijakan poltik luar negeri pada akhirnya mendukung tercapainya tujuan pembangunan Presiden Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan RI di Luar Negeri dan Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor Tahun 2004 Tentang Tata Kerja Perwakilan RI di Luar Negeri. Keputusan pemerintah Indonesia ini menjadi landasan operasional seluruh perwakilan RI di luar landasan yang telah kita bahas di atas, politik luar negeri Indonesia mempunyai 4 prinsip yang didasari landasan idiil, konstusional, dan operasionalnya. Berdasarkan surat Menteri Luar Negeri Indonesia tanggal 19 Mei 1983 dalam Dokumen Rencana Strategi Politik Luar Negeri Indonesia,keempat prinsip politik luar negeri Indonesia, yaitu 1. Prinsip Bebas AktifMenurut Mukhtar Kusumaatmadja, politik luar negeri Indonesia bebas, artinya poltik yang tidak memihak negara atau organisasi internasional manapun dan juga tidak berpihak pada pada kekuatan internasional apapun yang tidak sejalan dengan landasan idiil Pancasila dan landasan konstitusional UUD 1945. Sedangkan politik luar negeri yang aktif adalah poltik yang terus aktif dalam menjalankan kebijakan internasional dan selalu tanggap dan epat respon terhadap semua masalah yang terjadi di dunia internasional. Jadi poltik bebas aktif yaitu politik luar negeri yang tidak memihak pada satu kekuatan negara manapun, namun tetap aktif menjalankan kebijakannya dan selalu menanggapi dnegan epat semua masalah yang terjadi di dunia Prinsip Anti KolonialismeSesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, poltik luar negeri Indonesia anti kolonialisme atau anti penjajahan. Indonesia tidak akan mendukung segala bentuk penjajahan terhadap negara lain dan menolak kolonialisme kembali ke Indonesia, sebagai berikutPrinsip mengabdi kepada kepentingan nasional, Segala bentuk kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan politik luar negerinya harus mengabdi kepada kepentingan nasional bukan kepentingan negara manapun dan atau kepentingan kelompok / golongan demokrasi, prinsip keempat poltik luar negeri Indonesia adalah demokrasi. Demokrasi di sini adalah menghormati demokrasi negara lain dengan tetap memegang teguh demokrasi Indonesia. Artinya, hubungan Indonesia dengan negara lain, tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara tersebut, begitu pula bahwa Indonesia menganut prinsip poltik luar negeri bebas aktif, anti kolonialisme, mengabdi kepada kepentingan nasional, dan demokrasi adalah adanya peran Indonesia di dunia internasional. Contoh peran Indonesia di dunia internasional antara lain Gerakan Non Blok. Gerakan ini didasari dengan diselenggarakannya Konfrensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung dan menghasilkan Deklarasi Bandung. Gerakan non blok merupakan gerakan negara-negara Asia Afrika yang tidak akan memihak negara manapun yang saat itu sedang berkuasa, yaitu Amerika Serikat Blok Barat dan Uni Sovyet Blok Timur. Selain itu gerakan non blok adalah gerakan-gerakan negara asia afrika yang anti kedaulatan negara lainIkut bekerja sama dalam organisasi internasional seperti PBB dan ASEANSejak tahun 1957 ikut serta mengirimkan pasukan perdamaian, yang disebut Pasukan Garuda, ke negara-negara yang sedang bersengketa seperti Mesir, Kongo, Vietnam, dan beberapa negara Timur Tengah hubungan kerjasama bilatateral dengan negara-negara lain dalam berbagai bidang, seperti hukum, ekonomi, sosial, dan membantu negara yang sedang terkena musibah dan banana poltik luar negeri Indonesia yang mempunyai tujuan sesuai yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4, yang terutama yaitu ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat.[not_amp][accordion] [toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]Peran Indonesia Dalam Gerakan Non BlokTugas dan Fungsi TNI POLRITujuan ASEANPeran Indonesia Dalam ASEANPengertian DemokrasiBhinneka Tunggal IkaFungsi Pokok Pancasila Otonomi DaerahStruktur Lembaga Negara Sebelum dan Sesudah AmandemenPengertian Status KewarganegaraanCiri-ciri Negara DemokrasiMakna Sila Pancasila[/toggle] [toggle title=”Artikel Lainnya”]Contoh Konflik Sosial dalam MasyarakatTokoh Perumusan PancasilaUpaya Pemerintah dalam Menegakkan HAMAsas-Asas Pemerintahan DaerahSejarah Kemerdekaan IndonesiaTujuan Pelaksanaan Otonomi Daerah di IndonesiaCara Merawat Kemajemukan Bangsa IndonesiaPancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa IndonesiaTujuan Pendidikan PancasilaNilai-Nilai Luhur PancasilaBahaya Globalisasi dan ModernisasiMembangun Karakter Bangsa[/toggle] [/accordion][/not_amp]

landasan konseptual politik luar negeri indonesia adalah