langkah pengeboran lubang yang benar pada mesin bubut adalah
1 Hasil bubutan berbentuk silinder. baik silinder luar maupun silinder dalam disebut. 2. Bagian mesin bubut yang bisa berputar pada porosnya adalah. 3. Penyimpangan ukuran yang diizinkan dari ukuran yang sebenarnya disebut. 4. Berikut dri-ciri material pahat yang bagus, kecuali. 5.
Instruksikerja Pengoperasian Mesin Bubut Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020 Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0 Berlaku TMT : Desember 2021 Halaman : 4 dari 16 2.7 Perluasan lubang (Boring) adalah proses memperbesar lubang yang telah dibor dengan menggunakan alat pemotong satu titik, seperti dalam membosankan laras senapan atau silinder mesin.
Jeniscara mengebor pada mesin bubut Cara mengebor pada mesin bubut itu sendiri dapat dikategorikan dalam 3 jenis pengerjaan (perhatikan gambar). Pengerjaan tersebut meliputi: pengeboran dengan twist drill, adalah pengeboran yang dilakukan pada benda kerja yang masih pejal, jadi pengeboran jenis ini adalah benar-benar pengeboran dari awal.
dibuatpada mesin bubut dengan menggeser kepala lepas sepanjang 5 mm, maka besar ukuran diameter terbesar poros tirus adalah . a. 25 mm d. 55 mm b. 35 mm e. 65 mm c. 45 mm 5. Langkah pengeboran lubang yang benar pada mesin bubut adalah . a. memasang benda - menentukan putaran - menyenter bor - mengebor
Prinsipkerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari
Mann Mit Grill Sucht Frau Mit Kohle. 20. Langkah pengeboran lubang yang benar pada mesin bor meja adalah .... A. memasang bor – memasang benda – menentukan putaran – mengebor B. memasang benda – menentukan putaran – memasang bor C. memasang benda – menentukan putaran – mengebor – menentukan putaran D. memasang benda – mengebor – menentukan putaran – memasang bor E. memasang benda – mengebor – menentukan putaran – memasang bor Soal No Kembali ke Soal UNBK-3
13 Dasar Praktek Teknik Bubut adalah sistem menjalankan beragam jenis pembubutan yang dikerjakan dengan menerapkan prosedur yang diperbaiki teori penunjangnya. Selain itu, harus disertai dengan pengaplikasian kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan K3L ketika menjalankan pembubutan. Banyak teknik pembubutan yang wajib diterapkan dalam prakteknya harus dilaksanakan dengan disiplin dan bertahap di bengkel bubut poin dasar praktek teknik bubut diantaranya adalah Pemasangan Pahat BubutPembubutan Permukaan Benda Kerja FacingPembuatan Lubang SenterTeknik bubut LurusTeknik bubut Tirus TaperGrooving membubut alurPembubutan Bentuk Pemotongan Cutting OffPembubutan UlirPengeboranPembubutan Diameter Dalam BorringPengkartelanPenerapan K3L Pada PembubutanPemasangan Pahat BubutSyarat utama dalam menjalankan proses teknik bubut yaitu pemasangan pahat bubut ketinggiannya harus sama dengan pusat senter. Syarat tersebut harus dikerjakan dengan tujuan supaya tidak terjadi perubahan geometri pada pahat bubut yang sedang dipakai. Perubahan geometri yang terjadi pada pahat dapat mengubah besarnya sudut bebas potong dan sudut buang tatalnya. Sehingga akan berdampak pada hasil pembubutan menjadi kurang teknik bubut permukaan atau facing, jika pemasangan pahat bubutnya dibawah sumbu senter akan mengakibatkan permukaaannya tidak menjadi rata. Selain itu, jika pemasangan pahat bubutnya diatas senter akan mengakibatkan pahat tidak memotong dengan baik sebab sudut bebasnya bertambah kecil. Pengaruh lain dampak dari pemasangan pahat bubut tidak setinggi sumbu senter sudah dijelaskan pada materi menghindari terjadinya perubahan ketinggian pahat bubut setelah dilakukan pemasangan, saat mengerjakan pengikatan harus kuat dan kokoh, selain itu untuk menghindari terjadinya getaran dan patahnya pahat akibat dari beban gaya yang diterima terlalu besar, oleh sebab itu pemasangan pahat tidak boleh terlalu tampak keluar atau terlalu panjang keluar dari dudukannya maksimal dua kali persegiannya.Teknik Bubut Permukaan Benda Kerja FacingMembubut permukaan benda kerja yaitu teknik bubut pada permukaan ujung benda kerja dengan tujuan meratakan pada bidang permukaannya. Ada beberapa persyaratan yang patut dilaksanakan saat melakukan teknik bubut permukaan diantarannya ialah Pemasangan Benda KerjaPemasangan benda kerja yang memiliki ukuran tidak terlalu panjang tidak boleh terlalu keluar atau terlalu nampak dari permukaan rahang cekam. Hal ini dikerjakan agar benda kerja kokoh dan tidak terjadi getaran yang disebabkan karena tumpuan benda kerja terlalu jauh. Benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan tidak mungkin dipotong-potong dahulu, maka saat praktek teknik bubut harus ditahan dengan steady Pembubutan Permukaan Benda Kerja FacingPemasangan Benda Kerja Sebelum Facing di Mesin BubutPrinsip terjadinya pemotongan pada teknik bubut ialah, jika putaran benda kerja berlawanan arah dengan gerakan mata sayat alat potongnya. Oleh sebab itu berdasarkan hal yang demikian, pada teknik bubut permukaan benda kerja dapat dikerjakan dengan beragam cara yaitu Posisi start pahat bubut dari sumbu senter benda kerja. Pembubutan facing ini dikerjakan dengan arah putaran berlawanan arah jarum start pahat dari luar bagian kiri benda kerja. Pembubutan facing ini dikerjakan dengan catatan arah putaran berlawanan arah jarum start pahat bubut dari luar bagian kanan benda kerja. Pembubutan facing dengan metode ini dikerjakan dengan catatan arah putaran mesin searah jarum Bubut TerpercayaPembuatan Lubang SenterPembuatan lubang senter bor dilakukan dengan bor senter centre drill pada permukaan ujung benda kerja. Tujuannya ialah agar pada ujung benda kerja memiliki dudukan jika membutuhkan dukungan senter putar atau sebagai pengarah sebelum mengerjakan pengeboran. Untuk menghindari terjadinya patah pada ujung mata sayat bor senter, ada syarat ketika membuat lubang senter pada mesin bubut yaitu Sumbu Senter Spindel Mesin Harus Satu Sumbu Dengan Kepala Lepas. Sumbu senter kepala lepas harus diseting kelurusannya dahulu dengan sumbu senter spindle mesin yang berfungsi sebagai dudukan benda kerja. Jika kedua sumbu senter tidak lurus, kemungkinan akan terjadi patah pada ujung senter bor lebih besar. Hal ini karena pada saat bor senter digunakan akan mendapat beban gaya puntir yang tidak harus benar-benar rata. Hal ini dilakukan agar senter bor saat pemakanan awal menyentuh permukaan benda kerja tidak mendapat beban kejut. Selain itu, gaya puntir yang diterima agar Mesin Harus Sesuai Ketentuan. Penentuan putaran mesin saat pembuatan lubang senter yang dijadikan acuan dasar perhitungan ialah diameter terkecil D1 pada ujung mata sayatnya. Sedangkan, pada kedalaman lubang senter bor tidak ada ketetapan baku yaitu tergantung diaplikasikan untuk apa. Apakah kedalaman tersebut sebagai pengarah pengeboran atau dudukan ujung senter putar yang berguna menahan benda kerja saat melakukan pembubutan. Demi mengakomodasi teknik tersebut, kedalaman lubang senter dibuat antara 1/3 hingga 2/3 pada bagian tirus yang besar sudutnya 60 Bubut LurusPembubutan Lurus ialah teknik bubut untuk menghasilkan permukaan yang lurus dengan diameter yang sama antara ujung satu dengan ujung lainnya. Teknik bubut ini memiliki beberapa cara pemegangan atau pengikatannya yaitu tergantung dari ukuran panjangnya benda benda kerja yang berukuran relatif pendek, dapat dikerjakan dengan cara langsung diikat menggunakan cekam mesin. Pengikatan benda kerja yang berukuran relatif panjang, pada bagian ujung yang tampak keluar ditahan dengan senter putar. Sedangkan pengikatan benda kerja yang berukuran relatif panjang yang dikhawatirkan akan terjadi getaran pada bagian tengahnya, harus ditahan dengan penahanbenda kerja/steady teknik pengikatan tersebut, ialah teknik bubut lurus yang tidak dituntut kesepusatan dan kesejajaran diameternya dengan kedua lubang senter bornya. Jika pada diameter yang dituntut harus sepusat dengan kedua lubang senter bornya, maka pengikatannnya dilakukan dengan teknik diantara dua sentar. Untuk memperoleh hasil pembubutan lurus, pastikan bahwa sumbu senter kepala lepas harus benar-benar sepusat dengan sumbu senter spindel mesin. Jika tidak, hasil pembubutannya akan menjadi tirus atau tidak Membubut TaperTeknik pembubutan tirus pada dasarnya sama dengan teknik bubut lurus. Membubut tirus adalah pemotongan jika putaran mesin berlawanan arah dengan mata sayat pahat bubutnya. Hal yang menjadi perbedaan ialah dalam mengerjakan pemotongan gerakan pahatnya yang diatur mengikuti sudut ketirusan yang tirus dapat dikerjakan dengan berbagai macam cara diantaranya untuk pembubutan tirus yang pendek ukuran panjangnya dengan membentuk pahat bubut. Kedua, pembubutan tirus yang ukuran panjangnya sedang dengan menggeser eretan atas. Ketiga, untuk pembubutan tirus bagian luar yang relatif panjang ukurannya dengan menggeser kedudukan kepala lepas. Keempat, untuk pembubutan tirus bagian luar atau dalam yang relatif panjang ukurannya dengan mengaplikasikan peralatan taper Standar Ketirusanada beberapa jenis standar ketirusan yang dapat dijadikan sebagai acuan diantaranya Tirus Mandril Mandrel Taper. Tirus mandril memililki standar ketirusan 12000 mm, artinya sepanjang 2000 mm perbedaan diameter satu dengan lainnya sebesar 1 mm. Penggunaannya terbatas untuk mengikat benda kerja yang akan memproses pemesinan berikutnya. Caranya adalah dengan cara dipreskan pada lubang benda kerja yang sebelumnya sudah dipersiapkan lebih dulu dengan toleransi yang Jacobs Jacobs Tapers. model ini memililiki standar ketirusan nomor 0 33, dengan perbandingan ketirusan sebagaimana pada tabel Tirus jenis ini digunakan pada perlengkapan mesin-mesin bubut dan mesin Membubut AlurKetika Praktek dalam teknik bubut, Grooving merupakan teknik bubut benda kerja dengan tujuan membuat alur pada bidang permukaan luar dan dalam atau pada bagian depannya sesuai tuntutan pekerjaan. Ketika anda melakukan teknik bubut alur, ada dua hal yang harus diperhatikan oleh tukang bubut kita , yaitu 1. Macam Macam Bentuk AlurAda tiga jenis alur, yaitu bentuk kotak, bentuk radius, dan V. Fungsi alur pada sebuah benda kerja adalah Pertama, untuk pembubutan alur pada poros lurus, berfungsi memberi space ketika benda kerja dipasangkan dengan komponen lainnya atau memberi jarak bebas pada proses penggerindaan terhadap suatu untuk pembubutan alur pada ujung ulir, tujuannya agar baut atau mur dapat bergerak penuh sampai pada ujung Teknik Bubut AlurUntuk membentuk beragam bentuk alur, pahat yang dipakai diasah dahulu dengan mesin gerinda. Bentuknya disesuaikan dengan bentuk alur yang akan dibuat. Kecepatan potong pada saat pembubutan alur dianjurkan sepertiga sampai dengan setengah dari kecepatan potong bubut rata. Hal ini karena bidang potong saat teknik pengaluran relatif lebar. Dalam pemasangan pahat proses pembubutan alur, pada dasarnya sama dengan memasang pahat bubut untuk teknik pembubutan lainnya. Pahat harus setinggi senter dan kuat. Selain itu, untuk menghindari terjadinya hasil pengaluran lebarnya melebihi dari lebar pahat alurnya, pemasangan pahat harus tegak lurus terhadap sumbu Profil BentukTeknik bubut Profil yaitu teknik membentuk permukaan benda kerja dengan bentuk sesuai dengan tuntutan pekerjaan adalah pekerjaan yang menyenangkan. Caranya dengan mengatur gerak pahat secara manual atau menggerakkan pahat secara otomatis dengan memakai perlengkapan bubut dan cara lainnya adalah dengan membentuk pahat bubut yang akan digunakan sesuai bentuk yang diinginkan. Pekerjaan ini memiliki keunikan tersendiri dan seni dalam saat anda mengerjakan bubut profil saat jasa bubut yang menerapkan pahat bubut bentuk, disarankan pemakanan dan kecepatan putarnya tidak boleh besar. Maksudnya adalah pendekatannya sama pada saat melakukan pembubutan alur. Dengan tujuan dapat memperkecil terjadinya beban lebih dan gesekan yang tinggi terhadap Bubut CNC TerbaikTeknik Cutting Off memotongPekerjaan bubut cutting off ini dilakukan ketika kita ingin mencapai dua hal. Pertama, saat ingin menyelesaikan pekerjaan. Kedua, saat akan mendekatkan ukuran panjang dari benda kerja hasil teknik sebelumnya. Hal ini dilakukan dalam kondisi benda kerja tidak memungkinkan untuk dicekam pada posisi sebaliknya atau tidak dapat dipotong dengan teknik lain. Syarat umum dalam teknik ini yaitu menggunakan pahat potong yang standar geometri pemasangan benda kerjanya harus kuat dan tidak boleh terlalu tampak keluar dari rahang benda kerja berukuran pendek, pemasangan pahat potong harus kuat dan tidak boleh terlalu tampak keluar dari dudukannya. Gunakan putaran mesin antara 1/4 1/3 putaran normal. Bagian yang akan dipotong harus sedikit lebih lebar dibandingkan dengan lebar mata pahatnya agar pahat tidak benda berukuran panjang boleh menggunakan penahan senter putar dengan catatan mengikuti langkah yang Pahat PotongPahat potong yang digunakan harus memiliki ukuran yang sesuai dengan ketentuan. Misalnya, untuk menghindari terjepitnya pahat saat memotong benda kerja berdiameter besar sehingga memerlukan kedalaman pemotongan yang relatif dalam. Pada kondisi ini, sebaiknya pengasahan pada sisi pahat potong dibuat mengecil ke belakang antara 1º Juga Kecepatan Putaran Mesin BubutPemasangan Pahat PotongPemasangan pahat potong harus setinggi sumbu senter. Jika tidak, akan berdampak besar pada perubahan ukurannya terutama pada sudut bebas potong bagian depan. Selain itu, pemasangan terlalu tinggi dari senter dampaknya tidak akan dapat melakukan pemotongan. Hal ini dikarenakan ujung mata potongnya berubah ke atas senter. Jika terlalu rendah, pahat akan menerima gaya potong yang relatif besar sehingga rawan patah dan benda kerja terangkat ke PemotonganUntuk benda kerja yang panjang pemotongan diperbolehkan ditahan menggunakan senter putar. Dengan konsekuensi pemotongannya tidak boleh dilakukan sampai putus atau disisakan sebagian untuk kemudian digergaji. Pemotongan pun tidak boleh dilanjutkan dengan pahat tersebut tanpa didukung dengan senter dengan tujuan untuk menghindari terjadinya pembengkokan benda kerja. Teknik lain untuk pemotongan benda kerja yang panjang, yaitu menyokong benda kerja pada ujungnya dengan penahan benda kerja/ steady Bubut UlirPlay Video Berikut YukBagian Bagian UlirPada Ulir ada bagian-bagian tertentu yang memiliki istilah khusus, pada bagian lingkaran ulir terdapat gang pitch-P dan kisar leadL. Pengertian “gang†adalah jarak puncak ulir terdekat dan pengertian “kisar†adalah jarak puncak ulir dalam satu putaran dilihat dari jumlah ulirnya, jenis ulir dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu ulir tunggal Single thread dan ulir ganda Multiple thread. Disebut ulir tunggal jika dalam satu kali keliling benda kerja hanya terdapat satu alur ulir dan disebut ulir ganda jika mempunyai lebih dari satu alur ulir dalam satu keliling dilihat dari arahnya, jenis ulir dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu ulir kanan right hand screw thread dan ulir kiri left hand screw thread. Disebut ulir kanan jika ulirannya mengarah ke kanan, dan disebut ulir kiri jika arah ulirannya mengarah ke itu ulir juga memiliki kriteria nama ukuran yang lazim pada umumnya, diantaranya diameter terbesar atau nominal mayor diameter, diameter tusuk pitch diameter dan diameter terkecil atau diameter kaki minor diameter. Nama ulir bagian luar dan ulir bagian dalam dapat diamati pada. Sedangkan nama-nama bagian ulir luar secara lengkap dapat dilihat Ulir Untuk Penggunaan UmumMetrik V Thread Standard atau biasa disebut ulir segitiga metrik. Jenis ini salah satu jenis ulir dengan satuan milimeter mm dengan total sudut ulir sebesar 60º Gambar Di samping itu, ulir metrik ini memiliki kedalaman ulir baut luar 0,61P dengan radius pada dasar ulirnya 0,7 P dan kedalaman ulir murnya dalam 0,54 P dengan radius pada dasar ulirnya 0,07 P. Untuk operasional di lapangan, penulisan ulir metrik diberi lambang M yang disertai diameter nominal dan gang/kisar ulirnya. Misal, M 12×1,75 artinya standar ulir metrik dengan diameter nominal 12 mm dan gang/kisarannya 1,75 Standard Whitworth Thread BSW. Jenis ulir ini merupakan salah satu jenis ulir dengan satuan inchi 1 inchi = 1 mm dengan total sudut ulir sebesar 55º, kedalaman ulir total 0,96 P, kedalaman ulir riil 0,64 dan pada dasar dan puncak ulirnya memiliki radius 0,137 inchi. Untuk operasional di lapangan, penulisan ulir whitworth diberi lambang BSW atau W yang disertai diameter nominal dan gang/kisar ulirnya. Misalnya W 1/2×14 artinya standar ulir whitworth dengan diameter nominal 1/2 inchi dan gang/kisarnya 14 sepanjang satu standard Fine Thread BSF. Jenis ulir ini memiliki satuan dan profil yang sama dengan jenis ulir standar whitwhorth yaitu memiliki total sudut ulir sebesar 55º, kedalaman ulir total 0,96 P, kedalaman ulir riil 0,64 dengan dasar dan puncak ulirnya 0, National Coarse Thread UNC. Jenis ulir ini memiliki total sudut 60º dengan kedalaman ulir baut luar 0,614 P dan kedalaman ulir murnya dalam 0,54 P Gambar National Fine Thread UNF. Jenis ulir ini memiliki profil yang sama dengan Jenis ulir Unified National Coarse Thread UNC, perbedaannya kisar ulir UNF lebih Association Thread BA. Jenis ulir ini bisa disebut ulir bola, yang memiliki total sudut 47,5º dengan kedalaman ulir 0,6 P dan radius pada ujung ulir memiliki radius 0,18 P Gambar Ulir Untuk Penerapan Transmisi Berat Dan GerakPada jenis ulir ini khusus bagi transmisi yang berat kerjanya dan gerak dinamis. Berikut ini daftarnya Square Thread Form. Jenis ulir ini biasa disebut ulir segi empat, merupakan salah satu jenis ulir dengan bentuk ulirnya segi empat dengan bentuk sudut Thread Form. Jenis ulir ini biasa disebut ulir Acme, merupakan salah satu jenis ulir yang berbentuk trapesium dan sudut ulirnya 29º dengan lebar puncak ulir 0,37 ISO Trapezoidal Thread. Jenis ulir ini biasa disebut ulir trapesium, merupakan salah satu jenis ulir yang berbentuk trapesium dan sudut ulirnya 30º .Batres Tread. Jenis ulir ini biasa disebut ulir gergaji, dan terdapat dua jenis yaitu, pertama ulir gergaji dengan sudut total ulirnya 45º dan kedalaman ulirnya 0,75 P, kedua ulir gergaji dengan sudut total ulirnya 50º dan kedalaman ulirnya sama yaitu 0,75 Drilling dan Diameter Dalam sodokDrilling dalam Pekerjaan MembubutPekerjaan mengebor Drilling adalah pembuatan lubang dengan alat potong mata bor. Teknik ini umumnya dilakukan untuk pekerjaan lanjutan, diantaranya akan dilanjutkan untuk diproses tap, pembesaran lubang boring, rimer, ulir dalam, dan proses tersebut memiliki ketetapan sendiri dalam menentukan diameter lubang bornya, maka dari itu di dalam menentukan diameter bor yang akan digunakan untuk proses pengeboran di mesin bubut harus mempertimbangkan beberapa kepentingan di atas. Syarat ketika melakukan pengeboran yaitu Penonjolan benda kerjanya tidak boleh terlalu panjang, dan untuk benda kerja yang berukuran panjang harus ditahan dengan penahan benda kerja steady rest.Senter kepala lepas harus disetting kelurusannya lebih dulu dengan sumbu senter spindel mesin sebagai dudukan atau pemegang benda benda kerja sebelum dibuat lubang bor harus dibuat lubang pengarah dengan bor besarnya putaran mesin harus sesuai dengan perhitungan, arah putarannya tidak boleh terbalik putaran mesin berlawanan jarum jam.Membubut Diameter dalam SodokTeknik bubut diameter dalam yaitu teknik memperbesar diameter lubang sebuah benda kerja pada mesin bubut yang sebelumnya dilakukan proses pengeboran. Jadi pembubutan ini hanya bersifat perluasan lubang atau membentuk bagian dalam benda kerja. Teknik ini biasanya dilakukan kerja finishing sebuah lubang yang presisi seperti lubang bearing, dan lain sebagainya. Pembubutan diameter dalam dapat dilakukan untuk menghasilkan diameter dalam yang lurus dan tirus. Untuk diameter lurus, pemotongannya dilakukan secara manual dan otomatis. Sedangkan untuk diameter tirus hanya dilakukan secara manual dengan menggeser eretan atas kecuali menggunakan perlengkapan tirus taper attachment baru dapat dilakukan pemotongan secara Pembubutan Diameter Dalam Pemasangan pahat bubut dalam harus kuat dan setinggi benda kerjanya tidak boleh terlalu panjang, dan untuk benda kerja yang berukuran panjang harus ditahan dengan penahan benda kerja steady rest.Lakukanlah pembuatan lubang awal terlebih besarnya putaran mesin harus sesuai dengan perhitungan, Sesuaikan arah putaran dengan posisi mata sayat pahat Pada Mesin BubutMengkartel adalah teknik pembuatan alur atau gigi melingkar pada bagian permukaan benda kerja dengan tujuan agar bidangnya tidak licin pada saat dipegang oleh tangan. Contohnya terdapat pada batang penarik, tangkai palu besi dan pemutar tap dan komponen lain yang memerlukan pemegangnya tidak licin. Bentuk atau profil hasil dari pengkartelan akan mengikuti jenis kartel yang dipakai. Ada yang belah ketupat, dan ada juga yang lurus tergantung gigi diameter benda kerja saat mengkartel adalah hal yg sangat penting. Sebelum dikartel, diameter benda kerja harus dikurangi lebih dulu sebesar kurang lebih 1per3 à 1per2 kali kisar kartel atau D kartel = D – 1/3 x Kisar kartel. Hal ini dapat terjadi karena benda kerja akan mengembang pada saat dikartel. Dan ingat, bahwa pada saat mengkartel selalu gunakan cairan pendingin, untuk mempermudah pemotongan dan agar kartel tidak materi lanjutan Teknik Praktek Teknik Bubut, semoga bermanfaat. Simaklah artikel – artikel lainnya di Blog CV. Teknik Jaya Component. Kunjungi tulisan kami lainnya di bawah ini
4. Langkah pengeboran lubang yang benar pada mesin bubut adalah .... A. memasang benda – menentukan putaran – mengebor senter – mengebor B. memasang benda – mengebor senter – menentukan putaran – mengebor C. memasang benda – mengebor – mengebor senter – menentukan putaran D. memasang benda – mengebor senter – mengebor – menentukan putaran E. memasang benda – mengebor – menentukan putaran – mengebor senter Pembahasan Langkah pengeboran pada mesin bubut 1. Memasang benda kerja 2. Menentukan putaran mesin sesuai dengan diameter mata bor 3. Menyeter bor 4. Mengebor Soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kembali ke soal UNBK-2
75 A l i h F u n g s i _ T e k n i k P e m e s i n a n _ C Gambar 3. 45 Proses pengeboran pada mesin bubut a Persyaratan Pengeboran Pada Mesin Bubut Untuk menghindari terjadinya mata bor patah dan pembesaran lubang pada proses pengeboran di mesin bubut, ada beberapa persyaratan teknis yang harus dilakukan sebelum melakukan pengeboran yaitu pada prinsipnya hampir sama dengan persayarantan pada saat melakukan pembubutan permukaan dan membuat lubang senter bor diantaranya - Penonjolan benda kerjanya tidak boleh terlalu panjang, dan untuk benda kerja yang berukuran panjang harus ditahan dengan penahan benda kerja steady rest. - Senter kepala lepas harus disetting kelurusannyakesepusatannya terlebih dahulu dengan sumbu senter spindel mesin yang berfungsi sebagai dudukan atau pemegang benda kerja. - Permukaan benda kerja sebelum dibuat lubang bor harus dibuat lubang pengarah dengan bor senter - Selain besarnya putaran mesin harus sesuai dengan perhitungan, arah putarannya tidak boleh terbalik putaran mesin harus berlawanan arah jarum jam b Langkah-langkah Pengeboran Pada Mesin Bubut Untuk mendapatkan hasil pengeboran sesuai dengan tuntutan pekerjaan, langkah-langkah pengeboran pada mesin bubut adalah sebagai berikut Persiapan Mesin Untuk Pengeboran 76 A l i h F u n g s i _ T e k n i k P e m e s i n a n _ C Persiapan mesin bubut sebelum melaksanan pengeboran diantaranya - Chek kondisi mesin dan yakinkan bahwa mesin siap digunakan untuk melakukan pengeboran - Aktifkan sumber listrik dari posisi OF kearah ON - Hitung putaran mesin sesuai dengan jenis bahan benda kerja dan diameter mata bor yang digunakan - Atur handel-handel mesin bubut, untuk mengatur besarnya putaran mesin dan arah putarannya putaran berlawanan arah jarum jam. Pelaksaan Pengeboran - Siapkan benda kerja yang akan dilakukan pengeboran dan cekam benda kerja dengan kuat. Untuk benda kerja yang berukuran pendek, pemasangan benda kerjanya diusahakan tidak terlalu menonjol keluar dari mulut rahang mesin bubut agar tidak bergetar. - Topangtahan ujung benda kerja pada ujungnya dengan penahan benda kerja steady rest apabila benda kerja yang akan dilakukan pengeboran berukuran relatif panjang. 77 A l i h F u n g s i _ T e k n i k P e m e s i n a n _ C - Ratakan permukaan ujung benda kerja sebelum membuat lubang senter bor. - Laksanakan pembubutan lubang senter bor dengan besar putaran mesin sesuai perhitungan, dengan beracuan diameter terkecil bor senter yang digunakan acuan perhitungan. Hati-hati dalam melakukan pembubutan lubang senter, karena bor senter rawan patah apabila terkena beban kejut dan beban berat. - Laksanakan pengeboran dengan kedalaman mengacu pada skala nonius kepala lepas hingga selesai, dan jangan lupa gunakan air pendingin agar mata bor tidak cepat tumpul 78 A l i h F u n g s i _ T e k n i k P e m e s i n a n _ C - Apabila sudah selesai melakukan pengeboran, sebelum benda kerja dilepas lakukan pengukuran kedalamannya, dan apabila sudah yakin bahwa kedalaman pengeboran sudah sesuai dengantuntutan pekerjaan benda kerja boleh dilepas dari pencekamnya. 10. Teknik Pengkartelan Pada Mesin Bubut Mengkartel pada mesin bubut adalah proses pembuatan alurgigi melingkar pada bagian permukaan benda kerja dengan tujuannya agar permukannya tidak licin pada saat dipegang oleh tanganGambar Contohnya terdapat pada batang penarik, tangkai palu besi dan pemutar tap dan komponen lain yang memerlukan pemegangnya tidak licin. Bentukprofil hasil hasil pengkartelan akan mengikuti jenis kartel yang digunakan. ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus tergantung gigi kartelnya. Gambar 3. 46 Proses pengkartelan pada mesin bubut a Menetukan Putaran Mesin dan Diameter Benda Kerja Untuk menentukan putaran mesin pada saat mengkartel, gunakan putaran kurang- lebih “¼” dari putaran normal atau n kartel = ¼ x n normal , dengan tujuan agar supaya roll dan porosnya tidak mendapat beban yang berat dan terjadi gesek yang tinggi. Untuk mengurangi terjadinya gesekan antara roll dan poros, berikan pelumasan sebelum katel digunakan. 79 A l i h F u n g s i _ T e k n i k P e m e s i n a n _ C Menentukan Diameter Benda Kerja Untuk mendapatkan diameter kartel sesuai dengan ukuran yang diharapkan, sebelum dikartel diameter benda kerja terlebih dahulu dikurangi sebesar ±13÷12 kali kisar kartel atau D kartel = D - 13 x Kisar kartel l . Hal ini dapat terjadi karena benda kerja akan mengembang pada saat dikartel. Dan jangan lupa pada saat mengkartel selalu gunakan cairan pendingin, dengan tujuan mempermudah pemotongan dan juga agar supaya kartel tidak panas. Langkah-langkah Mengkartel Pada Mesin Bubut - Bubut diameter benda kerja sesuai ketentuan, yaitu D kartel = D- 13x Kisar kartel. - Pasang kartel dengan kuat dan setinggi senter sebagaimana pemasangan alat potong pada proses pembubutan lainnya - Atur putaran mesin sesuai ketentuan, yaitu n kartel = ¼ x n normal . - Lakukan pengkartelan dimulai pada ujung benda kerja, dengan cara posisi kartel dimiring kurang lebih 3º-5º - Gerakkan eretan lintang untuk memberikan pemakanan awal, sehingga roda kartel menekan dengan stabil
09 Jul, 2020 Haiii Sobat Mesin…. kali ini saya akan membahas mengenai drilling mengebor pada mesin bubut. Pembubutan drilling adalah proses pembubutan dengan menggunakan alat potong yang berupa mata bor drill yang bertujuan untuk pembuatan lubang pada benda kerja. Cara untuk mengebor pada mesin bubut biasanya dilakukan sebagai langkah permulaan pada saat akan melakukan pekerjaan boring,biasanya untuk membubut diameter dalam atau membubut alur. Mengebor Pada Mesin Bubut Yang mana biasanya mata bor dipasang pada dudukan yang tersedia pada center kepala lepas. Kemudian digerakan maju langkah pemakanan = kedalaman lubang menggunakan roda pemutar eretan yang berada pada center kepala lepas. Sebelum langkah pengeboran pada mesin bubut dilakukan dengan menggunakan mata bor, maka lebih baiknya pada penampang benda kerja dibuat lubang awalan terlebih dahulu. Pembuatan lubang awalan dapat dilakukan dengan menggunakan center bor. Hal ini terutama untuk pengerjaan pengeboran dengan diameter lubang yang relatif besar. Selain itu disarankan sebelum pembubutan, agar permukaan penampang benda kerja dibubut facing terlebih dahulu sebelum pengeboran. Hal ini dimaksudkan agar pengukuran kedalaman lubang bor yang akan dibuat bisa lebih presisi dengan menggunakan referensi dari ujung sisi permukaan hasil pembubutan facing tersebut. Jenis Cara Mengebor Pada Mesin Bubut Cara mengebor pada mesin bubut dapat dibedakan atas 3 jenis pengerjaan yang meliputi Pengeboran dengan twist drill adalah proses pengeboran yang dilakukan pada benda kerja yang masih pejal, sehingga pengeboran jenis ini merupakan jenis pengeboran dari awal. Perbesaran lubang dengan twist drill adalah suatau cara mengebor pada mesin bubut yang mana penampang benda kerja sudah ada lubang sebelumnya tetapi dengan diameter lubang yang lebih kecil. Hal ini biasanya dilakukan pada pengeboran benda kerja dengan diameter yang cukup besar. Jadi perlu dilakukan dalam beberapa tahap pengeboran. Sebagai contoh, misalnya pada saat akan dibuat lubang dengan diameter 14 mm, maka sebaiknya diawali dengan mata bor diameter 6 mm atau 8 mm terlebih dahulu, kemudian baru menggunakan mata bor berdiameter 14 mm. Pembesaran lubang dengan core drill adalah suatu proses pengeboran untuk memperbesar lubang dengan selisih diameter yang cukup kecil. Pada pekerjaan tertentu, khususnya langkah finishing pengeboran supaya presisi dan halus, maka bisa menggunakan alat potong berupa reamer. Mengoptimalkan Cara Mengebor Pada Mesin Bubut Indikator hasil pengeboran adalah tingkat ketepatan ukuran diameter lubang dan juga kualitas permukaannya. Dibawah ini adalah beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar Cara mengebor pada mesin bubut dapat berjalan dengan aman dan memperoleh hasil yang optimal. Cermati gambar kerja pengeboran, khususnya pada ukuran, suaian yang dipersyaratkan dan kualitas permukaan yang diinginkan. Baca Toleransi ukuran pada proses pemesinan. Pastikan pencekaman benda kerja kuat dan center. Posisi benda kerja harus senter dan tidak boleh oleng supaya diameter lubang yang dihasilkan menjadi lebih besar dari diameter mata bor yang digunakan, sehingga ukuran menjadi tidak presisi. Secara umum sebelum dilakukan pengeboran, terlebih baiknya penampang benda kerja dibubut muka terlebih dahulu. Pastikan pencekaman mata bor pada chuck bor juga terikat dengan kencang. Hal ini untuk mencegah supaya mata bor tidak ikut berputar saat digunakan melakukan proses pengeboran pada mesin bubut. Pembubutan pengeboran sebaiknya dilakukan secara bertahap. Langkah awal tahap pengeboran sangat disarankan untuk mengawali menggunakan bor center terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mata bor berdiameter yang lebih kecil. Setelah itu baru dapat menggunakan mata bor dengan ukuran diameter yang lebih besar. Apabila diperlukan dapat dilakukan finishing menggunakan reamer. Penyayatan kedalaman lubang dengan memutar eretan kepala lepas searah jarum jam. Untuk mengontrol penyayatan pada benda kerja sebaiknya operator memanfaatkan skala nonius yang ada di eretan kepala lepas, sebelumnya diatur terlebih dahulu titik nol agar ukuran kedalaman lubang dapat tercapai dengan tepat. Putaran benda kerja ditentukan berdasarkan rumus perhitungan putaran sebagaimana dijelaskan pada bagian parameter pemesinan, dimana diamter yang dimaksud adalah diameter mata bor yang digunakan atau diameter lubang yang dikerjakan. Sebaiknya diberikan cairan pendingin selama proses pengeboran dilakukan agar panas akibat gesekan yang terjadi dapat diminimalkan. Sehingga benda kerja tidak berubah sifat mekanisnya. Demikian artikel tentang Cara Mengebor Pada Mesin Bubut semoga apa yang telah saya tulis diatas dapat bermanfaat. Terimasih sudah berkunjung di blog ini, jangan lupa untuk share atau membagikan artikel yang Anda baca.
langkah pengeboran lubang yang benar pada mesin bubut adalah